Popolo, People & Coffee Shop atau cukup People & Coffee, tanpa Popolo? Bagusnya yang mana. Agak rumit juga sebenarnya mencari judul untuk tempat nongkrong yang satu ini.
Senin, 29 Mei 2017
Fotografer Harus Berani Menampilkan Hasil Karya Buatannya
Fotografer Harus Berani Menampilkan Hasil Karya Buatannya
by Admin2 views
Agak bingung. Terus terang memang agak membingungkan. Berulangkali saya berkunjung ke berbagai website dan blog yang membahas tentang fotografi dan bahkan menyediakan tutorial tentang cara memotret. Bisa dikata puluhan website telah saya kunjungi dan jelajahi.
Angkot Bongsor (Ukuran Besar) Makin Banyak di Bogor
Big is beautiful. Besar itu indah. Entah siapa yang menciptakan pepatah itu. Hanya sepertinya belakangan ini para juragan angkot Bogor rupanya terinspirasi oleh pepatah itu.
Buktinya, sepertinya semakin lama semakin banyak angkot bongsor alias berukuran besar memasuki kota ini. Kebanyakan memang berwarna biru yang artinya berada di bawah kendali Kabupaten Bogor, tetapi karena banyak rute mereka yang masuk ke dalam kota, mau tidak mau kehadiran mereka terasa juga.Penampakan mereka seperti ini.
Berbeda dari kebanyakan angkot dalam kota yang didominasi oleh tipe Suzuki Carry (dari berbagai tipe), angkot-angkot bongsor ini seperti mengembalikan kehadiran Daihatsu sebagai salah satu merk yang dulu pernah ikut merasakan manisnya bisnis perangkotan di Bogor.
Memiliki Kemampuan Komunikasi Yang Baik Sangat Membantu Fotografer
by Admin1 views
Aneh ya? Sepertinya tidak ada kaitan secara langsung antara berkomunikasi dan menghasilkan foto yang bagus. Yah, memang kenyataannya foto memang tidak dihasilkan dengan berbicara dan berteori. Tetapi, sebuah fakta pula kalau seorang fotografer memiliki kemampuan komunikasi yang baik maka peluangnya menghasilkan karya yang baik juga semakin besar.
Tidak percaya?
Cobalah tempatkan diri kita dalam beberapa situasi yang biasa dihadapi oleh seorang pemotret di bawah ini.
Ngeri Juga Melihat Juru Parkir Kereta Melaksanakan Tugasnya
Ah. Terus terang memang ngeri saat melihat mereka melaksanakan tugasnya. Maksud saya para juru parkir kereta.
Rabu, 24 Mei 2017
Balai Besar Penelitian Veteriner – Cagar Budaya (12)
Balai Besar Penelitian Veteriner, atau di tahun 1980-an, di saat saya masih di bangku sekolah dasar kerap disebut dengan LPPH (Lembaga Penelitian Penyakit Hewan) merupakan salah satu bangunan cagar budaya di Kota Bogor.
Bioskop Presiden – Soekarno Pernah Pidato Disini
Tulisan Presiden Teater yang hampir pupus masih terpampang pada sebuah bangunan yang tidak terawat di Pertigaan Pasar Mawar Bogor (pertemuan Jalan Merdeka dengan Jalan Mawar). Itulah yang dikenal sebagai Bioskop Presiden, atau ‘bekas’ Bioskop Presiden karena saat ini sudah tidak berfungsi lagi sebagai sebuah tempat pemutaran film.
Bogor Tempo Doeloe #3 : Istana Bogor, Dulu dan Sekarang
Istana Bogor, sebuah tempat yang menyimpan banyak sejarah bukan hanya tentang Bogor tetapi juga tentang Indonesia.
Banyak sekali kejadian penting dan cerita yang tersimpan rapat di balik dinding tempat bersejarah yang usianya sudah melebihi 271 tahun ini. (Lihat : Istana Bogor Kisah Sebuah Perjalanan)Sampai sekarang pun masih menjadi tempat penting. Presiden RI periode 2014-2019 menjadikannya sebagai salah satu tempatnya beraktifitas. Jdi tidak mengherankan akan lebih banyak lagi keputusan-keputusan penting tentang negeri ini dibuat di bangunan yang sepertinya ditakdirkan menjadi saksi sejarah ini.
Bogor Tempo Doeloe (Dulu) #2 : Taman Air Mancur, De Witte Paal
Tentunya sudah hapal dong dengan salah satu tempat nongkrong favorit di Bogor, Taman Air Mancur. Lokasinya berada di pertemuan Jalan Sudirman, Pemuda, dan Ahmad Yani.
Kalau belum silakan lihat di bawah ini.
Ini yang namanya Taman Air Mancur. Dalam tulisan sebelumnya, yaitu “Taman Air Mancur – Yang Tidak Ada Air Mancurnya” sempat disebutkan sedikit sejarah berdirinya.
Disini dulunya berdiri sebuah tugu bernama “de Witte Paal” atau Tugu Putih. Seperti apa sih bentuknya?
Beruntungnya ternyata Tropen Museum menyimpan beberapa foto terkait dengan tempat ini. Silakan lihat di bawah ini penampakan Taman Air Mancur di masa lalu, pada saat Belanda masih menduduki negeri ini.
(Sumber foto : Tropen Museum)
Menurut catatan dari Tropen Museum, foto di atas diambil tahun 1920-1930. Pada kedua foto yang diambil dari arah Jalan Sudirman (dulunya bernama de Grote Post Weg / Jalan Raya Pos)
Nah, ada satu lagi foto tempat yang sama, dengan gambar “de Witte Paal” yang lebih jelas.
Bisa dilihat ada tanda kalau foto yang ini diambil tahun 1928. Di foto ini terlihat cikal bakal Jalan Pemuda (sebelah kiri) dan Jaan Ahmad Yani (kanan)
Itulah wujud dari cikal bakal sebuah tempat yang sekarang dikenal dengan nama Taman Air Mancur.
Kalau Anda sedang nongkrong disini, jangan sampai lupa sejarahnya yah!
sumber
sumber
Bogor Tempo Doeloe #1 : Hotel De Bellevue, Bioskop Ramayana, Bogor Trade Mall
Bogor Tempo Doeloe (Dulu)? Kira-kira seperti apa sih wajah Kota Bogor di masa lalu? Mengapa kota ini menjadi pilihan Baron Von Imhoff untuk mendirikan de Buitenzorg yang artinya “Tempat Tanpa Kecemasan”?
Memang sulit membayangkan hal tersebut di masa sekarang. Bogor lebih terkenal sebagai kota termacet kedua di dunia (menurut Waze). Yang terbayang di benak banyak orang adalh hanya warna “hijau” khas angkot yang bersliweran dan membuat gelar Kota Hujan digantikan oleh Kota Sejta Angkot.
Bagian “Bogor Tempo Doeloe” mungkin akan sedikit memberikan gambaran kepada Anda para pembaca bagian-bagian Bogor di “masa lalu”.
Yang pertama saya ingin tampilkan (karena kebetulan foto masa lalunya sudah ada) adalah sebuah tempat yang sekarang bernama Bogor Trade Mall atau Mall BTM.
Ini adalah penampilannya saat ini.
Beginilah wajahnya saat ini.
Tujuh Tempat Wisata Kuliner Favorit di Bogor
Kota hujan, inilah julukanya. Di masa pendudukan Belanda, Bogor dinamai Buitenzorg. Sudah sejak dulu Bogor menjadi tujuan melepas penat. Udaranya yang sejuk, pemandangan indah, kuliner lezat, ditambah jaraknya yang tidak terlalu jauh dari Jakarta menjadikan Bogor ramai didatangi pelancong.
Asinan Bogor dan roti unyil terkenal sebagai buah tangan dari Bogor. Tapi kuliner apa saja yang terkenal dan selalu ramai dikungjungi oleh warga Bogor sendiri? Berikut bocorannya.
BAKSO KIKIL PAK JAKA
Terletak di Jl. Surya Kencana atau wilayah Pecinan Bogor, bakso kikil Pak Jaka populer sejak masuk ke sebuah acara ulasan kuliner di televisi swasta. Bakso ini juga menjadi favorit pejabat hingga artis ibukota lho. Meskipun hanya menempati pelataran trotoar alias tak berkios, pengunjung yang mau mencicipi bakso kikil Pak Jaka harus rela antri.
Senin, 22 Mei 2017
Mbok Berek, Ayam Kampung Masuk Kota
Beberapa tahun terakhir ini restoran ayam goreng makin marak. Baik dari asing ataupun lokal. Sebut saja CFC, KFC, Texas, dan Wendi's. sementara yang lokal ada ayam goreng Ny. Suharti, Nila Chandra, Ny. Tanzil, dan ayam goreng Mbok Berek.
Salah satu restoran ayam goreng tradisional yang masih disukai adalah Mbok Berek. Masakan ayam khas Yogya ini telah berkembang ke berbagai kota.
Ratna Djuwita Umiyatsih Rejeki (Ny. Umi), wanita kelahiran Jogja ini berhasil mengembangkan ayam goreng Mbok Berek di Jakarta. Bagaimana kiatnya bisa sukses. Wakil Direktur utama PT Weling Simbah Wulung ini menuturkan kepada Bisnis.
Kamis, 18 Mei 2017
Hanya Ada di Jember, Gudeg Campur Pecel! Penasaran?
by MelisaSiapa yang tak kenal dengan nasi gudeg? Kuliner Jogja ini bisa dibilang menjadi favorit turis lokal maupun asing. Banyak yang sengaja mampir ke wilayah Sultan Hamengkubuwono X tersebut demi menikmati sepiring nasi, sayur nangka, telur bacem, dan gak ketinggalan sambel kerecek. Yang tak kalah nikmat adalah pecel, yaitu bumbu kacang yang disiram pada nasi dan sayuran rebus. Nah, bagaimana kalau 2 kuliner enak itu disatukan? Ini dia jawabannya.
Dua Kuliner Enak Dalam Satu Piring
Langganan:
Postingan (Atom)